Bangkitlah wahai teman,
jangan kau rebah,
perjalanan ini masih jauh,
sejauh mata memandang,
andai kau jatuh tersungkur,
di persimpangan,
apalah daya ku,
untuk terus melangkah.
Bangkitlah wahai teman,
jangan kau menyerah,
meski kau karam,
dalam nakhoda pelayaran,
walau kau bersendirian,
bersama bulan sebagai teman,
Bangkitlah wahai teman,
teruslah berpaut pada dahan,
di pepohonan yang merimbun,
jangan kau lepas,
dan jangan sesekali kau lepaskan,
agar tak jatuh,
dalam sumur yang hitam.
Bangkitlah wahai teman,
ikatlah dirimu,
dengan ikatan yang kukuh,
ikatan yang ampuh,
pada tiang yang teguh,
supaya kau sukar,
dihayun angin kencang.
Bangkitlah wahai teman,
andai kau lemah,
kembalilah pada sunnah Rasul mu,
andai kau futur,
kembalilah pada fitrah agama mu,
bersama kita kembali,
menyusuri denai sang wali,
bersama teman kita kuatkan,
semangat jiwa dan ruhi,
melangkah hingga ke negeri abadi.
Sedikit puisi sebagai pembakar buat teman-teman sekalian. Kegagalan semalam dijadikan iktibar. Semoga semester baru ini akan menjadi satu batu lonjakan untuk kita bersama.
"Selamat menempuh semester baru!"